Kamis, 19 April 2018

PENGANTAR ANIMASI & DESAIN GRAFIS 2.1

Gaya Animasi mengacu pada gerak animasi yang dihasilkan pada sebuah karya animasi. Gaya animasi dapat digolongkan menjadi 3, yaitu :


1. Rotoscope (Gaya Menjiplak Realistis)

Rhotoscope adalah suatu film animasi yang proses pembuatan gerak animasinya menjiplak pada Live Action atau video yang sudah ada, sehingga efek gerak yang dihasilkan tampak natural seperti benda hidup. Teknik Rostoscope di pelopori pertama kali oleh Max Fleischer yang lahir pada 19 Juli 1883, berasal dari Kerajaan Galicia dan Lodomeria, Austria-Hongaria, dan memiliki istri bernama Essie Goldstein. Cara itu dapat dilakukan dengan menampilkan film ke dalam bidang transparan yang akan di-tracing oleh animator dan akan menggambar satu persatu gambar yang akan muncul pada bidang tersebut.

Beberapa studio besar seperti Walt Disney Pictures, pernah menggunakan gaya ini. Beberapa contoh film animasi yang banyak memanfaatkan gaya ini adalah film animasi “Anastasia”, “Final Fantasy”, “Titan AE” dan beberapa film produksi Walt Disney Pictures.



2. Limited

Limited merupakan gaya animasi yang menggunakan teknik sederhana. Gaya ini lebih sering digunakan pada animasi series yang tayang sesuai jadwal yang telah ditentukan. Sehingga Limited lebih mengutamakan pada jalannya cerita dibandingkan pada efek gerak animasi yang dihasilkan.

Pada tahun 1930-an dan 1940-an merupakan jaman dimana Walt Disney membuat animasi atau film-film kartun dengan mensimulasikannya pada dunia nyata dan sangat detail pada tiap frame-nya. “Limited” animation menggunakan pendekatan kepada simbol-simbol, seni, dan gerakan-gerakan yang terbatas untuk membuat efek-efek. Hal ini akan banyak mengurangi biaya. Contoh film-film yang menggunakan gaya animasi Limited Animation seperti; Yellow Submarine, Chuck Jones, The Dot and The Line, Sponge Bob dan lain sebagainya.

Gaya limited ini lebih banyak digunakan pada film animasi berseri pada stasiun televisi yang membutuhkan tingkat produksi tinggi (kejar tayang). Oleh karenanya film animasi yang memanfaatkan gerak animasi sederhana lebih mengutamakan unsur cerita dibanding unsur gerak animasinya.

Film animasi Jepang (anime) pada umumnya sering menggunakan gaya limited. Contohnya adalah film animasi berseri Doraemon, Sinchan, dan Ninja Hattori. Di Amerika gaya ini pun banyak dipergunakan untuk serial animasi di stasiun-stasiun televisi, salah satunya dari perusahaan film animasi Hana-Barbara yang memproduksi film animasi “Scoby Doo”, “Flintstone”, dan “Jetson’ Beberapa genre baru dari kelompok Niklodeon membuat film animasi dengan memanfaatkan gaya ini seperti “Spongebob Squarepants”, “hey Arnold!”, “Rugrats”, “Dora The Explorer” dan “the Fairly Odd Parents”.


3. Exaggerated

Exaggeration merupakan sebuah gaya animasi yang berlebihan guna memberikan efek yang lebih dramatis dan ekspresif. Pada gaya ini lebih mengedepankan hasil efek gerak animasi yang dihasilkan dibandingkan dengan jalannya cerita, namun tetap cerita memiliki standar kualitasnya sendiri. Beberapa contoh film animasi yang menggunakan gaya ini adlah beberapa film animasi Walt Disney seperti, “Mickey Mouse”, “Donald Duck” dan beberapa film animasi lain seperti “tom and Jerry”, “Tiny Toon” dan lain-lain.

Oleh karena itu, film animasi yang menggunakan gaya ini lebih mengutamakan gerak animasi daripada ceritanya, meskipun cerita tetap menjadi pertimbangan. Beberapa seniman atau yang fanatik dengan film animasi menganggap film animasi yang menggunakan gaya ini adalah film animasi yang paling ideal, karena dikerjakan dengan imajinasi sepenuhnya dan ketrampilan gambar gerak animasi yang murni, tanpa bantuan atau menjiplak dari gerak yang sudah ada.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar