KOMPONEN INFORMATION TECHNOLOGY INFRASTRUKTUR LIBRARY (ITIL)
A. Service Support
Service support membahas tentang proses dan komponen dalam operasional IT sehari-hari, seperti Incident Management, Problem Management, Change Management, Configuration Management dan Release Management. Pada dasarnya service support menjelaskan proses Support dari IT dan bagaimana cara menangani suatu incident sebelum akhirnya masuk ke dalam problem management. komponen dari proses pada IT service management mempunyai peran masing-masing yaitu:
1. Service desk sebagai single point of contact
2. Release Management dalam melakukan testing suatu teknologi baru sebelum diimplementasi
3. Build knowledge based untuk membantu mempercepat penyelesaian suatu incident
B. Service Delivery
Komponen-komponen dari Service Delivery adalah Financial Management for IT Services, Availability Management, Capacitiy Management, IT Service Continuity Management, Service Level Management. Service Delivery ini merupakan tactical proses artinya untuk mendukung bisnis dari sisi IT Service Management dalam jangka panjang bukan untuk operasional yang dilakukan setiap hari. Contohnya dalam bagian IT Service Continuity Management, misalnya dilakukannya service level agreement (SLA), melakukan Risk Management berfungsi untuk mengetahui dan dapat mengidentifikasi bentuk resiko, menentukan tingkat resiko yang akan terjadi, untuk mengetahui asset mana saja yang mempunyai resiko, dan sebagainya. ITIL memberikan dasar dan konsep IT sebagai bagian dari service ke customer atau user, bagaimana proses yang baik antara satu entity dengan entity lainnya. ITIL meliputi service support, service delivery, rencana pengembangan service management, ICT infrastructure management, application management, business perspective, security management, dan software asset management. Service support dan service delivery merupakan area utama, yang disebut juga IT Service Management (ITSM). Secara bersama-sama, dua area ini mengandung beberapa disiplin yang bertanggung jawab untuk penentuan dan manajemen pelayanan Teknologi Informasi (TI) yang efektif.
Pada 30 Juni 2007, OGC menerbitkan versi ketiga ITIL (ITIL v3) yang intinya terdiri dari lima bagian dan lebih menekankan pada pengelolaan siklus hidup layanan yang disediakan oleh teknologi informasi. Kelima bagian tersebut adalah:
1. Service Strategy
Dalam ITIL, “bikin data center sendiri” disebut new service, karena dari kalimat tersebut service data center sebelumnya belum ada (atau masih shared sama company lain)
Service Strategy membahas bagaimana caranya new service ini punya value (berguna). Untuk melihat Value, kita harus melihat 2 hal mendasar:
- Utility: bisa tidak kita menyediakan service tsb. (gedungnya, alatnya, dll)
- Warranty: seberapa baik service ini bisa dilaksanakan (security, availability, dll)
Point yang dibahas di bagian ini adalah:
- Strategy Management: asessment dari service yang kita tawarkan, kompetitor kita, dll
- Service Portfolio Management: list services2 yang kita punya (dulu/retired, sekarang/current, nanti/future)
- Financial Management
- Business Relationship Management
- Demand Management
2. Service Design
Di fase inilah kita menentukan SLA (service level agreement), untuk menentukan kadar kepuasan customer terhadap layanan baru kita yang nanti mau di launching. Yang dibahas dalam fase design:
- Supplier Management: 3rd party vendor, bahas kontrak kerja
- Service Level Management: bahas SLA
- Service Catalogue Management: list IT services yang kita sedang support dan jalankan
- Availability Management
- Capacity Management
- InfoSec Management: IT Security policy
- Design Coordination Management
3. Service Transition
Di fase ini kita mulai deploy semua yg sudah ada di design, ada beberapa hal yang dibahas:
- Transition Planning and Support: mau release bertahap? Apa mau langsung semua?
- Change Management: memastikan semua perubahan tercatat dan mencegah agar tidak semua orang bisa melakukan “change”
- Knowledge Management: memastikan semua orang “well-informed” terhadap new service kita, siapa yang buat data, siapa atau software apa yang ngolah data, dll…
- Service Asset and Configuration: memastikan bahwa service yang baru berjalan dapat memakai aset2/resource yang dibutuhkan
- Release and Deployment Management: Service kita harus ada version-nya. versi 1.0, versi 1.1, versi 2.0 biar terus2 menerus di revisi dan dikembangkan
- Change Evaluation: klo di tengah2 jalan pas deploy DaCen ada perubahan2 tertentu…masuk-nya kesini (layak ga itu berubah, di modif, di delete, dll)
4. Service Evaluation and Testing
5. Service Operation
Event Management: memonitor all services
Incident Management: mencari cara IT services bisa digunakan lagi oleh customer ketika ada incident
Request Fulfilment: kalau ada request service baru
Access Management: authorisasi (identity management)
Problem Management: minimize impact IT down time karena incident (lebih parah dari incident)
IT Operation Control: tugas2 rutin, job scheduling, backup/restore, dll
Facilities Management: management fisik, dimana DaCen dibangun, power plantnya gimana, lingkungannya gimana, dll
Application Management: manajemen aplikasi/software
Technical Management
Continual Service Improvement
CSI ini di adopsi ITIL dari ISO 20000 (ITSM-nya ISO)
Service support membahas tentang proses dan komponen dalam operasional IT sehari-hari, seperti Incident Management, Problem Management, Change Management, Configuration Management dan Release Management. Pada dasarnya service support menjelaskan proses Support dari IT dan bagaimana cara menangani suatu incident sebelum akhirnya masuk ke dalam problem management. komponen dari proses pada IT service management mempunyai peran masing-masing yaitu:
1. Service desk sebagai single point of contact
2. Release Management dalam melakukan testing suatu teknologi baru sebelum diimplementasi
3. Build knowledge based untuk membantu mempercepat penyelesaian suatu incident
B. Service Delivery
Komponen-komponen dari Service Delivery adalah Financial Management for IT Services, Availability Management, Capacitiy Management, IT Service Continuity Management, Service Level Management. Service Delivery ini merupakan tactical proses artinya untuk mendukung bisnis dari sisi IT Service Management dalam jangka panjang bukan untuk operasional yang dilakukan setiap hari. Contohnya dalam bagian IT Service Continuity Management, misalnya dilakukannya service level agreement (SLA), melakukan Risk Management berfungsi untuk mengetahui dan dapat mengidentifikasi bentuk resiko, menentukan tingkat resiko yang akan terjadi, untuk mengetahui asset mana saja yang mempunyai resiko, dan sebagainya. ITIL memberikan dasar dan konsep IT sebagai bagian dari service ke customer atau user, bagaimana proses yang baik antara satu entity dengan entity lainnya. ITIL meliputi service support, service delivery, rencana pengembangan service management, ICT infrastructure management, application management, business perspective, security management, dan software asset management. Service support dan service delivery merupakan area utama, yang disebut juga IT Service Management (ITSM). Secara bersama-sama, dua area ini mengandung beberapa disiplin yang bertanggung jawab untuk penentuan dan manajemen pelayanan Teknologi Informasi (TI) yang efektif.
Pada 30 Juni 2007, OGC menerbitkan versi ketiga ITIL (ITIL v3) yang intinya terdiri dari lima bagian dan lebih menekankan pada pengelolaan siklus hidup layanan yang disediakan oleh teknologi informasi. Kelima bagian tersebut adalah:
1. Service Strategy
Dalam ITIL, “bikin data center sendiri” disebut new service, karena dari kalimat tersebut service data center sebelumnya belum ada (atau masih shared sama company lain)
Service Strategy membahas bagaimana caranya new service ini punya value (berguna). Untuk melihat Value, kita harus melihat 2 hal mendasar:
- Utility: bisa tidak kita menyediakan service tsb. (gedungnya, alatnya, dll)
- Warranty: seberapa baik service ini bisa dilaksanakan (security, availability, dll)
Point yang dibahas di bagian ini adalah:
- Strategy Management: asessment dari service yang kita tawarkan, kompetitor kita, dll
- Service Portfolio Management: list services2 yang kita punya (dulu/retired, sekarang/current, nanti/future)
- Financial Management
- Business Relationship Management
- Demand Management
2. Service Design
Di fase inilah kita menentukan SLA (service level agreement), untuk menentukan kadar kepuasan customer terhadap layanan baru kita yang nanti mau di launching. Yang dibahas dalam fase design:
- Supplier Management: 3rd party vendor, bahas kontrak kerja
- Service Level Management: bahas SLA
- Service Catalogue Management: list IT services yang kita sedang support dan jalankan
- Availability Management
- Capacity Management
- InfoSec Management: IT Security policy
- Design Coordination Management
3. Service Transition
Di fase ini kita mulai deploy semua yg sudah ada di design, ada beberapa hal yang dibahas:
- Transition Planning and Support: mau release bertahap? Apa mau langsung semua?
- Change Management: memastikan semua perubahan tercatat dan mencegah agar tidak semua orang bisa melakukan “change”
- Knowledge Management: memastikan semua orang “well-informed” terhadap new service kita, siapa yang buat data, siapa atau software apa yang ngolah data, dll…
- Service Asset and Configuration: memastikan bahwa service yang baru berjalan dapat memakai aset2/resource yang dibutuhkan
- Release and Deployment Management: Service kita harus ada version-nya. versi 1.0, versi 1.1, versi 2.0 biar terus2 menerus di revisi dan dikembangkan
- Change Evaluation: klo di tengah2 jalan pas deploy DaCen ada perubahan2 tertentu…masuk-nya kesini (layak ga itu berubah, di modif, di delete, dll)
4. Service Evaluation and Testing
5. Service Operation
Event Management: memonitor all services
Incident Management: mencari cara IT services bisa digunakan lagi oleh customer ketika ada incident
Request Fulfilment: kalau ada request service baru
Access Management: authorisasi (identity management)
Problem Management: minimize impact IT down time karena incident (lebih parah dari incident)
IT Operation Control: tugas2 rutin, job scheduling, backup/restore, dll
Facilities Management: management fisik, dimana DaCen dibangun, power plantnya gimana, lingkungannya gimana, dll
Application Management: manajemen aplikasi/software
Technical Management
Continual Service Improvement
CSI ini di adopsi ITIL dari ISO 20000 (ITSM-nya ISO)
Inti dari CSI adalah:
Service Review: secara berkala, service harus di review
Process Evaluation: evaluasi secara berkala untuk masing- masing unit kerja
Definition of CSI Initiatives: menentukan secara spesifik, inisiatif2 apa aja yang perlu
Monitoring of CSI Initiatives: verifikasi inisiatif2 yg sudah dilakukan sesuai dengan rencana apa tidak.
Kelima bagian tersebut dikemas dalam bentuk buku, atau biasa disebut sebagai core guidance publications. Setiap buku dalam kelompok utama ini berisi :
1. Practice fundamentals
menjelaskan latar belakang tahapan lifecycle serta kontribusinya terhadap pengelolaan layanan TI secara keseluruhan.
2. Practice principles
menjelaskan konsep-konsep kebijakan serta tata kelola tahanan lifecycle yang menjadi acuan setiap proses terkait dalam tahapan ini.
3. Lifecycle processes and activities
menjelaskan berbagai proses maupun aktivitas yang menjadi kegiatan utama tahapan lifecycle. Misalnya proses financial management dan demand management dalam tahapan Service Strategy.
4. Supporting organization structures and roles
proses-proses ITIL tidak akan dapat berjalan dengan baik tanpa definsi roles dan responsibilities. Bagian ini menjelaskan semua aspek yang terkait dengan kesiapan model dan struktur organisasi.
5. Technology considerations
menjelaskan solusi-solusi otomatisasi atau software ITIL yang dapat digunakan pada tahapan lifecycle, serta persyaratannya.
6. Practice Implementation
berisi acuan/panduan bagi organisasi TI yang ingin mengimplementasikan atau yang ingin meningkatkan proses-proses ITIL.
7. Complementary guideline
berisi acuan model-model best practice lain selain ITIL yang dapat digunakan sebagai referensi bagian tahapan lifecycle.
8. Examples and templates
berisi template maupun contoh-contoh pengaplikasian proses.
Di samping buku-buku dalam core guidance publications, ada juga complementary guidance. Dimana buku-buku dalam kategori nantinya dimaksudkan untuk memberikan model, acuan dan panduan bagi penerapan ITIL pada sektor-sektor tertentu seperti jenis industri tertentu, tipe organisasi serta arsitektur teknologi. Dengan demikian, ITIL akan dapat lebih diterima serta diadaptasi sesuai dengan lingkungan serta behaviour dari setiap organisasi TI.
Siklus Layanan ITIL
Kelima bagian ITIL yang seperti tersebut di atas biasanya disebut juga sebagai bagian dari sebuah siklus. Dikenal pula dengan sebutan Sikuls Layanan ITIL. Secara singkat, masing-masing bagian dijelaskan sebagai berikut.
IT Governance Indonesia ( ITGID ) merupakan lembaga pengembangan bidang teknologi informasi, ITGID siap membantu Perusahaan anda untuk teknik pengelolaan infrastruktur, pengembangan, serta operasi teknologi informasi (TI) dengan mengadakan training ITIL.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar