Minggu, 03 Juni 2018

PENGANTAR ANIMASI & DESAIN GRAFIS 3.1

FLASH vs HTML5


Sebuah aplikasi web dengan tampilan yang interaktif dengan animasi yang menawan pasti dibuat dengan sebuah authoring tools buatan Adobe (dulu dibeli dari Macromedia) yang bernama Flash, ya begitulah yang pasti dipikirkan oleh para web designer (dulu). Tool ini memang memiliki kelebihan dengan fitur-fitur multimedia yang lengkap. Dengan flash kita bisa mengembangkan aplikasi web base, mobile base, game-game yang “berjalan” di sistem operasi android yang sekarang memang lagi naik daun, atau bahkan aplikasi interaktif stand alone pada desktop.

Sekarang tool ini mulai tersisihkan dengan keberadaan HTML 5 yang dirasakan sudah bisa dan layak untuk menggantikan peran dari flash. Kelebihan dari HTML 5 yang paling mencolok dibandingkan Flash terdapat pada ukuran file yang lebih minimalis dan efektif (dengan content yang sama) dibandingkan flash yang biasanya membutuhkan koneksi internet yang cepat untuk bisa menjalankan aplikasi-aplikasi web base.

Jika kita perhatikan kebanyakan browser-browser yang kita gunakan sekarang sudah tidak lagi menyertakan plugIn flash player untuk menjalankan aplikasi-aplikasi web berbasis flash dengan alasan pemakaian bandwidth yang lebih boros jika dibandingkan dengan yang hanya menggunakan HTML 5. Dengan keadaan ini para web designer mau tidak mau akan beralih ke HTML 5 untuk aplikasi web dengan content multimedia.

Hal ini merupakan sebuah fenomena yang menarik dalam dunia web desain dan multimedia. Menurut saya jika dilihat dari sudut pandang efektif atau tidaknya sebuah aplikasi web, memang HTML 5 adalah pilihan yang tepat karena selain lebih ringan juga karena HTML 5 sudah bisa mencukupi kebutuhan akan content multimedia yang flash tawarkan untuk urusan multimedia, jadi sudah pasti banyak web designer akan beralih ke HTML 5. Lalu bagaimana dengan nasib flash ?? dan bila semua beralih ke HTML 5 maka akankah Adobe gagal dengan produk flashnya??

Menurut saya flash masih tetap punya nilai lebih dengan fungsi yang berbeda. Untuk web base applications harus diakui kelebihan HTML 5 tetapi untuk aplikasi mobile dan stand alone application untuk desktop saya rasa flash masih memegang peranan besar, contoh konkritnya untuk aplikasi-aplikasi multimedia interaktif pada jaringan lokal di sekolah-sekolah atau perkantoran dan juga aplikasi-aplikasi multimedia interaktif seperti CD / DVD interaktif untuk e-learning dan sebagainya.

Youtube pada awalnya menggunakan platform web flash sehingga untuk bisa memutar video youtube harus memasang plug in flash pada browser. Plug in flash sering kali juga bermasalah. Masalah yang kerap muncul seperti terlalu banyak menguras sumber daya sistem dan menimbulkan celah terhadap keamanan. Selain itu, untuk memutar video flash ini juga dibutuhkan koneksi internet yang cepat agar tidak terjadi masalah buffering.

Kini perlahan youtube mulai meninggalkan platform video web flash. Youtube mulai menggunakan HTML 5 sebagai platform videonya. Karena ini berbasis HTML maka pengguna tidak lagi perlu memasang plug in flash pada browsernya. Sejak empat tahun yang lalu youtube telah bereksperimen menggunakan HTML 5 sebagai platform video. Namun HTML 5 saat itu masih memiliki sejumlah kekurangan seperti tidak adanya dukungan adaptive bitrate yang memungkinkan penyesuaian terhadap kualitas video secara on the fly.

Perkembangan yang berkelanjutan HTML 5 kini memungkinkan untuk ditambahkan dukungan terhadap adaptive bitrate. HTML 5 memungkinkan untuk mengurangi buffering sebanyak 50 persen bahkan hingga 80 persen di jaringan – jaringan dengan trafik padat. Peralihan dari Flash ke HTML 5 ini memungkinkan youtube menyajikan video dengan codec VP9 ke pengguna. Codec ini di klaim bisa menghemat bandwidth sebesar 35 persen dibanding codec H.264. Kehadiran HTML 5 disebut lebih canggih dari pada flash karena HTML 5 memiliki dua kelebihan yang tidak bisa dilakukan oleh flash, yaitu HTML 5 mendukung platform mobile dan semantic markup.







source:

https://rikisamadara.wordpress.com/2015/12/03/flash-vs-html-5/
http://komputerlamongan.com/youtube-meninggalkan-flash-dan-beralih-ke-html-5/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar